Bekerja di ketinggian tentu memiliki risiko yang tinggi. Maka dari itu, penting untuk memiliki sistem perlindungan yang bisa menjaga keselamatan setiap pekerja yang berada di lokasi berbahaya.
Salah satu alat yang efektif mengurangi risiko kecelakaan pekerjaan di ketinggian adalah safety lifeline. Namun, apa sebenarnya safety lifeline itu?
Safety lifeline hadir sebagai sistem keselamatan yang tergolong sebagai anchor/angkur dan memiliki fungsi sebagai alat pelindung dari jatuh untuk pekerja yang bekerja di ketinggian. Ketentuan safety line ini secara regulasi lokal Indonesia diatur oleh SNI 8603 sementara untuk regulasi luar diatur oleh EN 795.
Biasanya, alat ini terdiri dari kabel, tali atau tali web yang dipasang di struktur bangunan atau tempat kerja, sehingga pekerja dapat mengaitkan harness mereka ke sistem ini.
Tidak hanya sebagai alat pelindung, safety lifeline juga mendukung mobilitas pekerja sehingga mereka tetap dapat bergerak dengan leluasa saat bekerja. Dengan adanya safety lifeline, risiko jatuh dari ketinggian bisa ditekan secara signifikan.
Jenis-Jenis Safety Lifeline dalam Pekerjaan Tinggi
Jenis | Horizontal Lifeline | Vertical Lifeline | Temporary Lifeline |
Kelebihan | Memungkinkan pekerja bergerak secara horizontal di area yang luas tanpa harus berpindah titik jangkar. | Memungkinkan pekerja untuk naik dan turun dengan aman tanpa harus memutuskan sambungan dari sistem. |
|
Kekurangan |
|
Mungkin tidak efektif di lokasi dengan akses terbatas atau tanpa struktur penopang yang memadai untuk pemasangan. | Karena bersifat sementara, daya tahan dan kekuatan mungkin tidak sebaik sistem permanen, sehingga perlu diperiksa secara berkala. |
1. Horizontal Lifeline

Horizontal lifeline adalah sistem yang dipasang secara horizontal pada struktur bangunan atau area kerja. Biasanya, kabel atau tali ini ditarik dari satu titik ke titik lainnya dan pekerja dapat mengaitkan diri mereka ke sistem ini untuk bergerak di sepanjang lintasan.
Pada proyek konstruksi atau pekerjaan di atas jembatan, horizontal lifeline sering digunakan untuk memberikan keamanan dan fleksibilitas gerak kepada pekerja. Sistem ini memungkinkan pekerja untuk berjalan sepanjang garis horizontal dengan tetap terhubung ke alat pelindung.
2. Vertical Lifeline

Berbeda dengan horizontal lifeline, vertical lifeline adalah sistem yang dipasang secara vertikal, misalnya pada tangga atau struktur tinggi lainnya. Lifeline ini memungkinkan pekerja untuk bergerak naik turun sambil tetap terhubung ke tali pengaman.
Vertical lifeline sering digunakan dalam pekerjaan yang membutuhkan akses vertikal, seperti pemanjatan pada gedung pencakar langit atau menara. Dengan lifeline ini, pekerja dapat bergerak ke atas atau ke bawah dengan aman.
3. Temporary Lifeline

Temporary lifeline atau lifeline sementara adalah sistem pengaman yang dapat dipasang dan dilepas dengan mudah. Jenis ini digunakan pada proyek jangka pendek atau sementara, di mana alat perlindungan bisa dilepas setelah pekerjaan selesai.
Lifeline ini sering kali menjadi pilihan praktis untuk pekerjaan yang hanya berlangsung dalam waktu singkat, namun tetap memerlukan tingkat keamanan tinggi. Pemasangannya cepat, dan pekerja tetap bisa terlindungi dengan baik selama pekerjaan berlangsung.
Jadi, itulah penjelasan mengenai apa itu safety lifeline dan jenis-jenisnya. Apakah Sobat Spanset sudah menemukan jenis safety lifeline yang tepat? Jika sudah, jangan lupa untuk belanja perlengkapan lifting ini di Spanset ya!