Alat lifting seperti crane, chain hoists, dan lifting jacks merupakan bagian penting dalam industri konstruksi, manufaktur, hingga logistik. Namun, penggunaan alat tanpa prosedur yang benar berisiko menyebabkan kecelakaan serius, termasuk cedera dan kerusakan fatal.
Berdasarkan data Kemnaker, hingga Agustus 2024, tercatat 278.564 kasus kecelakaan di Indonesia, banyak di antaranya disebabkan oleh kesalahan penggunaan alat termasuk alat lifting.
Lalu, kira-kira apa saja penyebabnya? Coba Sobat Spanset simak 10 kesalahan umum dalam penggunaan alat lifting ini dan cara menghindarinya!
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Alat Lifting

Kesalahan dalam penggunaan alat lifting sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman dan perhatian terhadap prosedur yang benar. Penting untuk mengetahui dan menghindari kesalahan umum agar pekerjaan berlangsung aman dan efisien. Kesalahan yang umum terjadi di dalam penggunaan lifting adalah:
1. Melampaui Kapasitas Beban
Salah satu kesalahan paling fatal adalah menggunakan alat lifting untuk mengangkat beban yang melebihi kapasitasnya. Setiap alat lifting dirancang dengan batas maksimum beban tertentu yang tidak boleh dilampaui.
Jika beban terlalu berat, alat dapat mengalami kerusakan struktural yang menyebabkan kecelakaan serius. Pastikan Anda selalu memeriksa kapasitas beban maksimum pada label alat sebelum digunakan.
2. Pemasangan yang Tidak Benar
Kesalahan dalam pemasangan alat lifting, seperti tali yang tidak terikat dengan baik atau kait yang tidak terkunci sempurna, dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Pemasangan yang salah sering kali disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap detail atau ketergesaan saat bekerja.
Luangkan waktu untuk memeriksa dan memastikan semua komponen terpasang dengan benar sebelum digunakan.
3. Kurangnya Perencanaan dan Komunikasi
Proses lifting memerlukan perencanaan yang matang dan komunikasi jelas di antara anggota tim kerja. Gunakan hand signal standar atau walkie-talkie untuk memastikan operator dan tim ground crew selalu terkoordinasi dengan baik.
Proses lifting membutuhkan koordinasi yang baik antara operator, supervisor, dan pekerja di lapangan. Pastikan semua pihak memahami tugas masing-masing dan memiliki rencana kerja yang jelas untuk menghindari kesalahan.
4. Tidak Memperhitungkan Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti angin kencang, medan kerja yang licin, atau ruang sempit dapat mempengaruhi stabilitas alat lifting dan membahayakan proses operasi. Selalu lakukan inspeksi lokasi untuk mengidentifikasi potensi bahaya lingkungan, serta tambahkan penyesuaian seperlunya seperti penghalang angin atau penstabil tambahan.
5. Mengabaikan Pemeliharaan Alat
Mengabaikan perawatan dan inspeksi rutin pada alat lifting dapat menyebabkan kerusakan yang tidak terdeteksi, seperti tali yang aus atau komponen berkarat. Tidak mematuhi prosedur dan standar K3, serta mengabaikan tanda-tanda kerusakan, semakin meningkatkan risiko kecelakaan.
Perawatan rutin seperti pelumasan, pemeriksaan tali, atau penggantian komponen aus sangat penting untuk mencegah kerusakan mendadak selama operasional.
6. Kesalahan dalam Perhitungan Beban
Kesalahan dalam menghitung berat beban yang akan diangkat dapat menyebabkan alat lifting kelebihan beban. Gunakan alat ukur yang sesuai dan pastikan Anda memahami cara menghitung berat total beban dengan benar.
7. Pengoperasian Tanpa Pelatihan
Pengoperasian oleh pekerja tanpa pelatihan resmi dapat menimbulkan bahaya fatal. Semua operator wajib mengikuti pelatihan yang mencakup teknik pengoperasian alat lifting, analisis risiko, dan respons terhadap keadaan darurat, serta memiliki sertifikasi yang relevan sesuai standar industri.
Alat lifting membutuhkan keterampilan dan pengetahuan teknis untuk digunakan dengan aman. Pastikan operator telah mengikuti pelatihan resmi dan memiliki sertifikasi yang relevan.
8. Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) selama proses lifting. APD seperti helm, sarung tangan, dan sepatu keselamatan dapat melindungi pekerja dari cedera. Jadikan penggunaan APD sebagai aturan wajib di area kerja untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Selain helm dan sarung tangan, gunakan safety harness atau lanyard saat bekerja pada ketinggian dengan alat lifting.
9. Mengabaikan Tanda-tanda Kerusakan pada Alat
Tanda-tanda kerusakan seperti retakan, karat, atau aus pada komponen alat lifting sering kali diabaikan. Padahal, ini dapat menjadi indikasi bahwa alat tidak aman untuk digunakan. Lakukan inspeksi visual sebelum dan sesudah penggunaan alat untuk memastikan kondisinya masih layak pakai.
10. Tidak Mematuhi Regulasi Keselamatan
Mengabaikan regulasi keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau standar industri adalah kesalahan yang dapat berdampak serius. Regulasi ini dirancang untuk melindungi pekerja dan memastikan penggunaan alat lifting dilakukan dengan aman. Selalu patuhi aturan yang berlaku dan pastikan semua prosedur keselamatan diikuti dengan disiplin.
Memahami kesalahan umum dalam penggunaan alat lifting membantu mencegah risiko kecelakaan kerja. Selalu patuhi prosedur keselamatan dan lakukan inspeksi rutin sebelum menggunakan alat. Dengan langkah sederhana ini, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif.
Hindari Kecelakaan Kerja dengan APD dari Spanset!
Keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam setiap aktivitas lifting. Menggunakan alat pelindung diri (APD) berkualitas, seperti yang disediakan oleh Spanset, dapat membantu mencegah risiko kecelakaan. Dapatkan APD terbaik dari Spanset untuk melindungi pekerja dan diri Sobat Spanset.
Cegah kecelakaan sekarang dengan APD lengkap dari Spanset!