6 Warna Helm/Pelindung Kepala Pekerja Konstruksi

Helm safety adalah alat pelindung kepala pekerja konstruksi yang dirancang untuk melindungi dari cedera akibat benda jatuh, benturan, atau risiko lainnya di area kerja. Penggunaannya sangat penting untuk menjaga keselamatan pekerja di lapangan. Tanpa helm, risiko kecelakaan fatal dapat meningkat drastis.

Namun, tahukah Anda bahwa helm safety memiliki beragam warna yang bukan sekadar estetika? Warna-warna ini ternyata memiliki makna dan fungsi berbeda sesuai dengan tugas dan posisi pekerja di proyek konstruksi. 

Pembagian Kelas Helm Safety Berdasarkan ANSI/ISEA

 

Menurut ANSI/ISEA, helm safety terbagi menjadi tiga kelas utama berdasarkan tingkat perlindungan yang diberikan, terutama terkait risiko listrik dan benturan. Pembagian ini membantu memastikan pekerja menggunakan helm yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

1. Kelas E

Helm kelas E (Electrical) dirancang secara khusus memberikan perlindungan terhadap i tegangan listrik tinggi hingga 20.000 volt. Helm ini sangat penting bagi pekerja yang sering berhadapan dengan peralatan listrik bertegangan tinggi, mengurangi risiko cedera serius akibat kontak tak terduga.

2. Kelas G

Helm kelas G (General) memberikan perlindungan terhadap tegangan listrik rendah hingga 2.200 volt. Jenis ini biasa digunakan oleh pekerja yang beraktivitas di sekitar jaringan listrik bertegangan rendah, memberikan keamanan tambahan dari risiko sengatan listrik.

3. Kelas C

Helm kelas C (Conductive) fokus pada perlindungan terhadap benturan tanpa menawarkan perlindungan terhadap listrik. Biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti konstruksi atau manufaktur, di mana ancaman utama berasal dari benda jatuh atau benturan.

Dengan memahami pembagian kelas ini, pekerja konstruksi dapat memilih helm yang sesuai, sehingga perlindungan maksimal dapat tercapai sesuai dengan risiko di lapangan.

Arti Warna Helm Pelindung Kepala Pekerja Konstruksi

Helm safety memiliki peran penting tidak hanya untuk perlindungan, tetapi juga sebagai penanda identitas dan tanggung jawab setiap pekerja. Setiap warna helm memiliki arti dan fungsi tertentu, yang membantu menciptakan sistem kerja yang lebih terorganisir dan aman. 

1. Putih

Helm berwarna putih melambangkan kepemimpinan dan tanggung jawab besar di proyek konstruksi. Warna ini biasanya dikenakan oleh manajer proyek, insinyur, atau mandor yang bertugas mengawasi, merencanakan, dan memastikan kelancaran operasional di lapangan. Helm putih juga mencerminkan profesionalisme dan menjadi identitas bagi pekerja dengan peran strategis.

Sebagai tambahan, helm putih untuk tim proyek memiliki variasi strip sebagai pembeda sesuai dengan jabatan:

  • Pelaksana: Helm putih polos dilengkapi satu strip berukuran 8 milimeter.
  • Kepala Pelaksana: Helm putih polos dengan dua strip masing-masing berukuran 8 milimeter.
  • Kepala Proyek: Helm putih polos dengan 3 strip (masing-masing 8 milimeter) ditambah satu strip 15 milimeter yang ada di bagian atas.

Sementara itu, tamu proyek yang mengenakan helm putih biasanya menggunakan helm tanpa strip atau tambahan apa pun, menandakan status sebagai pengunjung.

2. Biru

Helm biru digunakan oleh pekerja yang memiliki spesialisasi teknis, seperti teknisi kelistrikan, pekerja mekanikal elektrikal (ME), hingga tenaga ahli di bidang kayu. Selain itu, helm ini juga dikenakan oleh operator alat berat seperti forklift, bulldozer, dan crane. 

Supervisor lapangan atau pengawas sementara di proyek juga kerap memakai helm berwarna biru. Warna ini menunjukkan keahlian teknis dan tanggung jawab dalam operasional teknis.

3. Merah

Helm merah jarang terlihat di lapangan, tetapi perannya sangat vital. Helm ini digunakan oleh petugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau pengawas keamanan. Mereka bertugas memastikan seluruh sistem keselamatan di lokasi proyek berfungsi sesuai standar. 

Helm merah menjadi simbol peringatan akan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja.

4. Kuning

Helm kuning sering dikenakan oleh pekerja umum atau subkontraktor di proyek konstruksi. Pekerja yang berada di sekitar alat berat juga biasanya menggunakan helm warna ini. 

Warna kuning melambangkan peringatan dan kehati-hatian, sekaligus meningkatkan visibilitas pekerja di lingkungan kerja yang penuh risiko. Selain helm, mereka juga diwajibkan mengenakan rompi kuning terang untuk keselamatan tambahan.

5. Hijau

Helm hijau digunakan oleh petugas yang berhubungan dengan aspek lingkungan, seperti pengawas lingkungan, peneliti, atau petugas kebersihan. Warna ini melambangkan pelestarian dan kepedulian terhadap lingkungan, sejalan dengan pesan "Go Green." 

Kehadiran mereka penting untuk memastikan proyek berjalan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

6. Oranye

Helm oranye dikhususkan untuk tamu atau pengunjung yang datang ke lokasi proyek. Warna ini memudahkan identifikasi tamu oleh pekerja lain dan membantu tim pengawas memastikan mereka berada di area aman selama kunjungan. 

Helm oranye juga menunjukkan bahwa pengunjung hanya bersifat sementara dan tidak terlibat langsung dalam pekerjaan di proyek.

Dengan memahami arti warna helm ini, koordinasi di proyek menjadi lebih efektif, dan risiko kesalahpahaman dapat diminimalisir. Jadi, helm bukan hanya pelindung, tetapi juga simbol peran dan tanggung jawab di lapangan.

Baca juga: 7 APD Ini Wajib Bagi Anda yang Bekerja Di Ketinggian

Masa Pakai Helm Safety

Helm safety memiliki batas waktu pemakaian untuk memastikan perlindungan maksimal bagi penggunanya. Masa pakai ini bergantung pada bahan helm dan kondisi pemakaiannya sehari-hari.

Helm yang terbuat dari bahan termoplastik seperti polietilena atau polipropilena umumnya bertahan 3 hingga 5 tahun sejak mulai digunakan, meskipun fisiknya masih terlihat baik. Namun, jika helm mengalami benturan atau kerusakan, sebaiknya langsung diganti tanpa menunggu masa berakhir. 

Sementara itu, helm berbahan termoset seperti fiberglass atau resin epoksi biasanya lebih tahan lama, dengan masa pakai sekitar 5 hingga 8 tahun. Untuk memastikan masa berlaku yang tepat, selalu rujuk panduan produsen helm Anda.

Tanggal produksi helm safety biasanya dicetak di bagian dalam helm dalam bentuk angka dan simbol. Sebagai contoh:

  1. Angka pertama menunjukkan dekade, misalnya "0" berarti tahun 2000-an.
  2. Angka kedua menunjukkan tahun spesifik dalam dekade tersebut, misalnya "4" berarti tahun 2004.
  3. Tanda panah menunjukkan bulan produksi, misalnya angka "9" berarti bulan September.

Contoh tersebut mengindikasikan helm diproduksi pada September 2004. Namun, setiap produsen memiliki metode penandaan yang berbeda, jadi pastikan untuk membaca panduan atau label helm dengan cermat.

Cari Helm Safety Kualitas Tinggi? Spanset Saja!

Helm atau pelindung kepala pekerja konstruksi yang berkualitas tinggi adalah investasi penting untuk keselamatan di tempat kerja. Pastikan helm Sobat Spanset dalam kondisi baik dan sesuai masa pakainya ya!

Untuk helm safety yang terjamin kualitasnya, Spanset adalah pilihan yang tepat. Spanset menawarkan berbagai jenis helm dengan standar keamanan tinggi dan desain ergonomis untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan industri. 

Temukan helm safety terbaik dengan mengunjungi Spanset Helmets. Pilih produk terpercaya, lindungi keselamatan Anda dan tim di lapangan!

SPANSET INDONESIA TRAINING

Pelatihan praktis untuk keselamatan dan efisiensi kerja!

DAFTAR SEKARANG

 

 

Peralatan Bekerja di Ketinggian Harus Aman. Begini Cara Menggunakan Harness dan Lanyard dengan Tepat

Interested Article

Wire Rope vs Webbing Sling

Pelajari perbedaan antara wire rope sling dan webbing sling untuk memilih yang tepat sesuai kebutuhan angkat Anda.

Baca Selengkapnya >

Inspeksi Peralatan Angkat

Inspeksi peralatan angkat bukan hanya formalitas, tapi investasi jangka panjang perusahaan.

Baca selengkapnya >

Jenis-Jenis Webbing Sling

Pahami berbagai jenis webbing sling dan pilih yang tepat sesuai kebutuhan angkat Anda!

Baca selengkapnya >