Memahami Perbedaan antara LC dan WLL dalam Ratchet Lashing

Ratchet lashing merupakan salah satu alat penting dalam proses pengikatan muatan agar tetap aman dan efisien. Namun, banyak yang bingung mengapa istilah yang digunakan dalam ratchet lashing adalah Lashing Capacity (LC) bukan Working Load Limit (WLL). Simak penjelasannya di bawah ini!

Perbedaan LC dan WLL

Sebelum membahas mengapa ratchet lashing menggunakan LC (Lashing Capacity) daripada WLL (Working Load Limit), penting untuk memahami perbedaan mendasar antara kedua istilah tersebut dan mengapa LC lebih tepat digunakan dalam penggunaan ratchet lashing.

Working Load Limit (WLL) adalah kemampuan angkat maksimal untuk sebuah sling saat digunakan untuk mengangkat beban secara tegak lurus atau direct pull. Setiap sling, seperti webbing sling, round sling, chain sling, atau wire rope sling, memiliki WLL yang ditetapkan oleh produsen sling berdasarkan pengujian dan standar industri.

Namun, saat kita melihat ratchet lashing, kebutuhan tidak hanya tentang mengangkat beban, tetapi juga tentang mengikat atau mengekang muatan agar tetap diam dan tidak bergerak selama pengangkutan. Inilah mengapa istilah Lashing Capacity (LC) lebih sesuai dalam konteks ratchet lashing.

Lashing capacity mengacu pada kemampuan alat pengikat, seperti ratchet lashing, untuk menahan muatan dan mencegahnya bergerak selama dalam perjalanan. Hal ini memperhitungkan kekuatan alat pengikat dan kemampuannya untuk mengikat muatan dengan aman.

Jadi, pada dasarnya perbedaan antara WLL dan LC dapat dilihat pada WLL yang mengukur kemampuan mengangkat secara vertikal, sementara LC mengukur kemampuan mengikat atau mengekang muatan.

Mengukur LC dalam daN

Kemudian, mengapa LC diukur dalam daN (Dekanewton) daripada ton atau kilogram? Hal ini disebabkan karena daN merupakan satuan yang umum digunakan dalam industri untuk menyatakan beban dinamis atau gaya yang timbul saat muatan bergerak. 1 daN setara dengan 1,01 kilogram-force, atau dalam perhitungan praktis sering dibulatkan menjadi 1 daN = 1 kilogram-force.

Jadi, ketika kita melihat spesifikasi ratchet lashing, seperti Ratchet Lashing 1857 yang memiliki Lashing Capacity 2.500 daN, Safety Factor 2:1, dan Maximum Breaking Strength 5.000 daN, kita bisa memahami bahwa alat ini memiliki kemampuan untuk mengikat muatan hingga 2.500 daN dengan faktor keamanan 2:1, dan memiliki kekuatan maksimal hingga 5.000 daN.

Penting untuk diingat bahwa saat membeli ratchet lashing, kita harus memperhatikan Lashing Capacity (LC) dan bukan Maximum Breaking Strength (MBS). Jika kita membutuhkan alat pengikat untuk muatan 5.000 kilogram atau 5 ton, maka kita harus mencari ratchet lashing dengan Lashing Capacity yang sesuai.

Perbedaan Lebar Webbing Sling

Selain itu, perbedaan lebar pada webbing sling juga sering menjadi pertanyaan. Mengapa ada webbing sling dengan lebar 30mm dan ada yang 25mm? Penjelasannya terletak pada standar produksi dan faktor keamanan.

Webbing Sling SpanSet diproduksi sesuai dengan Standard EN 1492-1 dengan Safety Factor 7:1. Hal ini menandakan bahwa untuk memenuhi persyaratan standar tersebut, SpanSet menggunakan webbing dengan lebar 30mm untuk WLL 1 ton, 60mm untuk WLL 2 ton, dan seterusnya.

Namun, produk KW atau tiruan mungkin memiliki lebar yang berbeda. Meskipun mereka mengklaim memenuhi standard EN 1492-1, tetapi ada kemungkinan bahwa mereka tidak dapat mencapai Safety Factor 7:1 dengan lebar 25mm, seperti yang dinyatakan dalam standar tersebut.

Jadi, penting untuk memilih produk asli dan berkualitas dari produsen terpercaya seperti SpanSet untuk memastikan keamanan dan kualitas yang sudah terjamin. Jangan mengambil risiko dengan menggunakan produk tiruan (KW) yang mungkin tidak memenuhi standar atau memiliki kualitas yang rendah.

Dapat dikatakan bahwa pemahaman tentang perbedaan antara WLL dan LC, serta pentingnya memilih produk dengan standar dan kualitas yang tepat, sangatlah penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan selama proses pengikatan dan pengangkutan muatan.