Lifting

Cara Mengatasi Block Twisting (Terpelintir) pada Wire Rope

Masalah dan Efek Block Twisting yang Bisa Dicegah

Wire rope atau tali kawat baja adalah komponen penting dalam berbagai operasi pengangkatan dan penarikan beban berat. Namun, wire rope yang terpelintir dapat mengurangi efisiensi serta menurunkan tingkat keselamatan kerja. 

Artikel ini membahas penyebab block twisting, langkah-langkah investigasi, cara mencegah pelintiran, serta panduan inspeksi untuk memastikan wire rope selalu dalam kondisi optimal.

Apa Itu Block Twisting pada Wire Rope?

Block twisting adalah fenomena di mana blok katrol atau beban yang diangkat mengalami rotasi akibat torsi yang dihasilkan oleh wire rope selama operasi pengangkatan. Kondisi ini sering terjadi pada sistem pengangkatan dengan multiple reeving, di mana beberapa bagian wire rope digunakan secara bersamaan.

Jika tidak dikendalikan, block twisting dapat menyebabkan kabel saling melilit, menciptakan kondisi yang disebut cabling, yang berisiko mengurangi efisiensi pengangkatan dan mempercepat keausan wire rope.

SPANSET INDONESIA TRAINING

Pelatihan praktis untuk keselamatan dan efisiensi kerja!

DAFTAR SEKARANG

Kenapa Block Twisting Bisa Terjadi?

Block twisting dapat terjadi karena beberapa faktor utama, di antaranya:

Desain Sistem Reeving yang Tidak Simetris

Ketika konfigurasi reeving tidak terdistribusi secara merata, gaya torsi yang dihasilkan dari tiap ujung wire rope menjadi tidak seimbang.

Hal ini meningkatkan potensi rotasi pada blok katrol atau beban.

Pemilihan Wire Rope yang Kurang Tepat

Wire rope yang tidak dirancang dengan fitur rotation-resistant cenderung menghasilkan torsi berlebih, terutama saat dioperasikan dalam kondisi beban berat.

Struktur kabel yang tidak simetris juga berkontribusi pada peningkatan risiko block twisting.

Proses Pemasangan yang Tidak Optimal

Kesalahan dalam pemasangan, seperti pemasangan yang tidak sesuai spesifikasi atau terjadinya cross winding pada kabel, dapat menimbulkan distribusi beban yang tidak merata.

Kondisi ini memicu akumulasi gaya torsi yang akhirnya menyebabkan rotasi beban yang tidak diinginkan.

Kondisi Operasional yang Tidak Stabil

Variasi beban dan dinamika saat pengangkatan – seperti perubahan kecepatan atau gaya tarik mendadak – dapat menyebabkan perbedaan tekanan pada wire rope.

Perbedaan ini, jika tidak dikontrol, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya block twisting.

Dampak Negatif pada Kinerja dan Umur Wire Rope

Block twisting dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif, antara lain:

  • Distorsi Struktural: Wire rope dapat mengalami perubahan bentuk internal yang melemahkan kekuatannya.
  • Keausan Prematur: Gesekan antar kawat akibat puntiran meningkatkan risiko kerusakan dini.
  • Penurunan Efisiensi Operasional: Putaran berlebih pada blok dapat menyulitkan pengangkatan atau penurunan beban, meningkatkan risiko operasional.

Langkah-langkah untuk Mengurangi Wire Rope Terpelintir

Untuk mencegah atau meminimalkan terjadinya block twisting, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:

1. Pemilihan Wire Rope yang Tepat

  • Gunakan rotation-resistant wire rope, yang dirancang untuk mengurangi torsi berlebih.
  • Pilih wire rope dengan struktur simetris untuk menstabilkan beban saat pengangkatan.

2. Pengaturan Reeving yang Optimal

  • Hindari reeving dengan jumlah ganjil karena lebih rentan terhadap puntiran.
  • Pastikan jalur reeving simetris untuk distribusi beban yang merata.

3. Penggunaan Dead End dan Tag Line

Dead end membantu menstabilkan wire rope di ujung sistem reeving dengan ujung wire rope yang dikunci atau diikat agar tetap stabil dan tidak bergerak selama operasi pengangkatan. 

  • Fungsi: untuk mencegah pergerakan tak terkontrol yang dapat menyebabkan torsi berlebih dan memicu block twisting.

Tag line digunakan untuk mengontrol rotasi beban saat proses pengangkatan, dengan tali bantu yang dihubungkan ke beban untuk mengendalikan rotasi saat proses pengangkatan. 

  • Fungsi: membantu operator mengarahkan dan menstabilkan beban sehingga tidak berputar secara berlebihan & mengurangi risiko benturan atau kegagalan pengangkatan.

Teknik Pemasangan dan Perawatan Wire Rope

Metode Pemasangan yang Tepat

Pemasangan wire rope yang tepat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasi. Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan:

  1. Pastikan wire rope dipasang sesuai spesifikasi
    • Gunakan wire rope yang memiliki panjang, diameter, dan kapasitas beban sesuai dengan spesifikasi alat angkat.
    • Perhatikan arah lilitan (right lay atau left lay) agar tidak terjadi incompatibility dengan sistem reeving.
    • Hindari penggunaan wire rope bekas yang sudah mengalami deformasi atau kerusakan.
  2. Gunakan sistem reeving yang meminimalkan gesekan dan mencegah puntiran
    • Pastikan wire rope tidak bersilangan saat dipasang di katrol, menghindari keausan akibat gesekan berlebih.
    • Gunakan jumlah reeving yang sesuai dengan kapasitas angkat yang dibutuhkan. Reeving yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan ketidakseimbangan beban.
    • Pastikan diameter katrol (sheave) sesuai dengan rekomendasi produsen agar tidak menyebabkan deformasi pada wire rope.
    • Gunakan swivel socket / anti-rotation device agar mengurangi potensi twisting saat beban diangkat.
  3. Periksa kondisi drum dan katrol sebelum pemasangan
    • Pastikan alur drum dan katrol dalam kondisi baik, bebas dari karat, kotoran, atau tepi yang tajam yang dapat merusak wire rope.
    • Pasang Wire Rope dengan benar di drum agar tidak terjadi tumpang tindih (cross winding) saat penggulungan.
  4. Gunakan alat bantu pemasangan yang sesuai
    • Gunakan tensioning tool atau winch untuk memastikan wire rope terpasang dengan ketegangan yang merata.
    • Pastikan wire rope dikunci dengan benar menggunakan clamp atau wedge socket yang sesuai.
  5. Lakukan uji coba setelah pemasangan

Perawatan Rutin

  • Lakukan pelumasan berkala untuk mengurangi gesekan dan korosi.
  • Bersihkan wire rope dari kotoran dan debu yang dapat merusak serat kawat.

Pemantauan Beban

  • Pastikan beban yang diangkat tidak melebihi kapasitas wire rope.
  • Gunakan alat pengukur beban untuk mencegah kelebihan tekanan pada wire rope.

Karakteristik Wire Rope yang Menunjukkan Tanda Kerusakan

Untuk memastikan keselamatan dan efisiensi dalam operasi pengangkatan, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan pada wire rope. Kerusakan yang tidak segera ditindaklanjuti dapat mengurangi kekuatan tarik dan memperpendek umur penggunaan. Berikut adalah beberapa indikator utama:

Karat dan Korosi

Tanda awal adanya oksidasi yang terjadi pada permukaan wire rope. Karat dan korosi dapat menurunkan kekuatan tarik secara signifikan dan meningkatkan risiko kegagalan karena degradasi material.

Kawat Patah

Terjadi sebagai indikasi bahwa wire rope telah mengalami tekanan berlebih atau sudah mendekati usia pakai maksimum. Kehadiran kawat patah menunjukkan bahwa integritas struktural telah terganggu, sehingga penggantian atau perbaikan segera diperlukan.

Penyempitan Diameter

Menunjukkan adanya deformasi internal akibat distribusi beban yang tidak merata. Kondisi ini mengindikasikan bahwa wire rope telah mengalami penurunan kapasitas operasional dan dapat mengakibatkan kegagalan fungsi jika tidak ditangani.

Inspeksi rutin dan pemeriksaan mendalam sangat penting untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan tersebut sejak dini, sehingga tindakan perbaikan atau penggantian dapat dilakukan sebelum terjadi kecelakaan operasional.

Inspeksi Wire Rope untuk Menjaga Keamanan

Cara Melakukan Inspeksi Wire Rope

  • Pemeriksaan Visual: Cek seluruh permukaan wire rope untuk mendeteksi tanda keausan.
  • Pengukuran Diameter: Gunakan kaliper untuk memastikan diameter wire rope masih dalam batas yang aman.
  • Penggunaan Alat Inspeksi: Pemanfaatan teknologi elektromagnetik untuk mendeteksi kerusakan internal.

Waktu yang Tepat untuk Inspeksi Wire Rope

  • Inspeksi Harian: Dilakukan setiap sebelum penggunaan untuk mendeteksi tanda-tanda keausan, karat, atau deformasi. Pemeriksaan ini dilakukan oleh operator atau teknisi yang bertanggung jawab atas penggunaan wire rope.
  • Inspeksi Bulanan: Pemeriksaan lebih mendalam yang mencakup pengukuran diameter, pelumasan ulang, serta deteksi tanda-tanda keausan yang tidak terlihat pada inspeksi harian.
  • Inspeksi Berkala (Setiap 3-6 Bulan): Dilakukan oleh tenaga profesional atau inspeksi pihak ketiga yang memiliki sertifikasi. Inspeksi ini mencakup analisis lebih lanjut seperti pemeriksaan internal menggunakan alat NDT (Non-Destructive Testing) dan pengecekan struktur wire rope untuk memastikan masih dalam batas aman.
  • Inspeksi Tahunan: Evaluasi menyeluruh yang mencakup seluruh aspek wire rope, termasuk uji tarik untuk memastikan kekuatan dan ketahanannya masih sesuai standar operasional. 

Inspeksi ini sering kali diwajibkan dalam lingkungan industri berat seperti konstruksi, minyak dan gas, serta maritim

Kesimpulan

Pencegahan block twisting pada wire rope merupakan langkah penting untuk menjaga efisiensi dan keamanan operasi pengangkatan. Dengan memilih wire rope yang tepat, menerapkan metode pemasangan yang benar, serta melakukan inspeksi rutin, risiko keausan dan kegagalan dapat diminimalkan. 

Pastikan keselamatan kerja dengan selalu menggunakan peralatan berkualitas dan mengikuti standar inspeksi yang disarankan.

Hubungi tim ahli kami untuk konsultasi lebih lanjut tentang pemilihan dan perawatan wire rope yang sesuai dengan kebutuhan industri Anda.

Artikel Menarik

Shackles: Jenis dan Kegunaannya

Shackles digunakan dalam pengangkatan dan penarikan, dengan berbagai jenis seperti bow shackle dan round pin shackle.

Baca Selengkapnya >

Syarat Webbing Sling yang Aman

Webbing Sling digunakan untuk mengangkat beban berat dengan aman, terbuat dari poliester kuat, dan sesuai standar EN 1492-1.

Baca selengkapnya >

Warna Webbing Sling dan Kapasitasnya

Memilih warna dan kapasitas webbing sling yang tepat penting untuk keselamatan di proyek konstruksi dan industri.

Baca selengkapnya >


Temukan Kami